A. Desain
Pekerjaan
Desain pekerjaan adalah
fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok
karayawan secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur
penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi dan
keperilakuan.
Desain pekerjaan merupakan
keputusan dan tindakan manajerial yang mengkhususkan kedalam cakupan dan
hubungan pekerjaan yang objektif untuk memenuhi kebutuhan orgranisasi serta
kebutuhan sosial dan pribadi pemegang pekerjaan.
Strategi desain pekerjaan
dikembangkan dengan menekankan pentingnya karakteristik pekerjaan inti.
Strategi berdasarkan teori motivasi Herzberg yang mencakup peningkatan kedalam
pekerjaan melalui pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemegang pekerjaan.
Tetapi pemerkayaan tidak dapat diterapkan secara universal karena tidak mempertimbangkan
perbedaan individu.
Ukuran perbedaan individu
mendorong untuk mengkaji cara meningkatkan persepsi positif terhadap keragaman.
Identitas, arti, otonomi dan balikan akan meningkatkan prestasi kerja dan
kepuasan kerja seandainya para pemegang pekerjaan memiliki kebutuhan
pertumbuhan yang relatif tinggi.
B. Mendesain
kembali Pekerjaan (Job Redesign)
Mendesain kembali pekerjaan
hendaknya bertujuan pada perubahan pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih khusus,
saling mempunyai ketergantungan antara individu dan kelompok kerja dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas kerja para pegawai dan produktifitas kerja
dalam suatu organisasi.
Desain pekerjaan (job
redesign) merupakan kegiatan merancang atau menyusun kembali rencana-rencana
yang telah dibuat tentang tugas-tugas dari pekerjaan para pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan individu.
Dalam mendesain kembali
pekerjaan dibutuhkan teknik baik secara individu maupun kelompok. Teknik-teknik
tersebut antara lain :
1. Teknik Pengayaan Kerja (job enrichment)
2. Teknik Perluasan Kerja (job enlargement)
3. Rotasi Kerja (job rotation)
4. Kelompok
Kerja
C. Pendekatan
dan teknik desain kerja (Job Design)
pengertian
job design adalah suatu pendekatan didalam suatu pekerjaan yang dilakukan
dengan sedemikian rupa untuk memetik minat pekerja dengan mengadakan job
enlargement yaitu praktek untuk memperluas isi daripada suatu pekerjaan yang
meliputi jenis dan tugas dalam tingkat yang sama dan job enrichment yaitu
praktek yang memberikan karyawan tingkat kebebasan yang lebih tinggi terhadap
perencanaan dan pengorganisasian melalui implementasi kerja dan evaluasi hasil.
Banyak
penelitian yang menghasilkan konsep dan teori baku tentang job design dengan
pendekatan motivasi. Konsep dan teori tersebut telah banyak diadopsi oleh
banyak organisasi di dunia dan terus mengalami perubahan sesuai dengan
perubahan zaman. Salah satunya adalah konsep tentang job design dengan
pendekatan motivasi adalah model survei Diagnostik Pekerjaan Hackman-oldman
yang mengkombinasikan lima variabel karakteristik pekerjaan.
Dengan
menggunakan pendekatan ini organisaai dapat mendesign pekerjaan dengan
menggunakan karakteristik pekerjaan sebagai dasar kategori. Namun, sejalan
dengan perubahan dan kebutuhan terutama pada era globalisasai, konsep
hackman-oldman tidak mampu seluruhnya menjawab tantangan tersebut, untuk itu
perlu diadakan modifikasi konsep job design. Untuk itu perlu dilakukan
pengembangan model dan pendekatan job design dari setiap organisasi.
Model
baru ini muncul sebagai akibat dari pengaruh lingkungan dan munculnya kebutuhan
baru dalam proses job design dari setiap organisasi tersebut. Namun model
apapun yang digunakan oleh tiap organisasi tersebut, job design harus mampu
mengakomodir kebutuhan individu dan organisasi dan mampu mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.Job design dikaji dikaji melalui
pendekatan scientific management. Atau terngiang satu tambahan kata saja di
depan job design.efisiensi job design.
Elemen-elemen
desain pekerjaan
- Elemen organisasional
- Pendekatan mekanistik
- Aliran kerja
- Praktek-praktek kerja
Elemen lingkungan
-
Kemampuan dan ketersediaan karyawan
- Pengharapan sosial
- Elemen keperilakuan
- Otonomi
- Variasi
- Identitas tugas
- Umpan balik
Trade-offs keperilakuan dan efisiensi
¨
Produktifitas versus Spesialisasi
¨
Kepuasan kerja versus Spesialisasi
¨
Proses belajar versus Spesialisasi
¨
Perputaran karyawan versus Spesialisasi
Teknik job re-design
¨
Simplifikasi pekerjaan
¨
Perluasan pekerjaan
D. Teknik-teknik
desain kerja (rotasi kerja, perusahaan kerja, pengayaan kerja, kelompok kerja)
1. Rotasi
Kerja (job rotation)
Job
rotation is workers who spend all their time in one routine task can instead
move from one task to another. (Rotasi pekerjaan adalah pekerja yang
menghabiskan waktu mereka disalah satu tugas rutin yang kemudian bisa berpindah
dari satu tugas ke tugas yang lain) sedangkan menurut Stephen P. Robbins
mengemukakan rotasi kerja adalah variasi horizontal atau perpindahan pekerjaan
secara horizontal.
2. Perluasan
Kerja (job enlargement)
“Job
Enlargement is increasing the number of different tasks in a given job by changing the division of labor”. (Perluasan Kerja adalah meningkatkan jumlah
tugas yang berbeda dalam suatu pekerjaan yang diberikan dengan mengubah
pembagian kerja) Sedangkan Stephen P. Robbins menganggap perluasan kerja
merupakan penjabaran pekerjaan dari rotasi kerja.
3. Pengayaan
Kerja (Job Enrichment)
“Job
Enrichment is changing a task to make it inherently more rewarding, motivating
and satisfying”. (
pengayaan kerja adalah mengubah suatu tugas untuk membuatnya saling tidak
terpisahkan agar bermanfaat, memotivasi, dan memuaskan.)
Pengayaan kerja merupakan
perluasan kerja secara vertikal yang di fokuskan kepada peningkatan terhadap
kedalaman pekerjaan. Selanjutnya dalam pengayaan kerja, menghendaki para
pekerja mengontrol pekerjaannya sendiri. Tugas-tugas yang ditambahkan terhadap
pekerjaan hendaknya memungkinkan para pekerja melakukan aktivitas yang sempurna
dan penuh dengan kebebasan, mandiri, bertanggung jawab, dan meningkatkan
kualitas kerja.jenis pekerjaan seperti ini harus dapat memberikan umpan balik,
sehingga para pegawai atau pekerja dapat menilai dirinya sendiri dan dapat
menilai pekerjaannya sendiri.
4. Kelompok
Kerja
Kelompok kerja dalam suatu
organisasi merupakan bentuk kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi, sehingga nantinya dengan kelompok kerja
para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai
dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula.