Menurut Prof. Dr. J.
Winardi,
manajemen
perubahan adalah upaya yang ditempuh manajer untuk memanajemen perubahan secara
efektif, dimana diperlukan pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan,
kelompok, konflik, dan komunikasi.
Menurut Wibowo
Dalam
bukunya Manajemen Perubahan, Manajemen perubahan adalah suatu proses secara
sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan
untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses
tersebut.
Dalam
beberapa ahli diatas mengenai definisi manajemen perubahan saya dapat mengambil
kesimpulan bahwa manajemen perubahan adalah proses dimana situasi yang dapat
mempengaruhi baik individu,kelompok,ataupun organisasi yang dapat menuju
perubahan ke arah yang positif atau negatif.
Mazhab Perubahan
Mahzab
perubahan adalah jalan atau cara peralihan dari waktu ke waktu.Dikatakan mahzab
bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya, sedangkan
perubahan adalah hal (keadaan) berubah.
Ada tiga mazhab
pemikiran sebagai pembentuk fondasi untuk bersandarnya teori-teori managemen .
1. Mazhab Perspektif
Individual
Pedukung mazhab
ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
Ø Psikolog Behavioris
Memandang
perilaku sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya.
Ø Gestalt-Field
Bahwa
perilaku seseorang merupakan pengaruh dari lingkungan dan penalaran dalam
pembelajaran yang merupakan suatu proses perolehan atau perubahan wawasan,
pandangan, ekspektasi atau pola pemikiran.
2. Mazhab
Dinamika Kelompok
Mazhab
ini menekankan pada pencapaian perubahan organisasi melalui tim atau kelompok
kerja, ketimbang pada individu. Jadi,yang dimaksud disini ialah individu bukan
tidak mempengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam organisasi sama
sekali, namun faktor terbesar terjadinya perubahan yaitu dari kelompok kerja.
3. Mazhab Sistem
Terbuka
Perubahan salah
satu sistemnya berdampak pada bagian lain dalam sistem, akhirnya pada kinerja
keseluruhan. Jadi,perubahan dan sistem dalam organisasi saling berkaitan satu
sama lain.
Organisasi
dipandang sebagai sistem “terbuka” dijelaskan dalam dua sudut pandang yaitu :
1.
Organisasi berorientasi dengan lingkungan eksternalnya
2.
Organisasi secara internal saling berkaitan satu sama lain
Mahzab
dari manajemen perubahan adalah sebagai berikut :
a. Manajemen
Tradisional
Manajemen
tradisional adalah manajemen yang pada mulanya berkembang secara alamiah yang
berorientasi fisik. Siapa yang berkuasa dialah yang menjadi pemimpin atau
manajer. Manajemen ini berperinsip pada garis keturunan.
Adapun
ciri-cirinya sebagai berikut :
1.
Tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja
2.
Manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak
selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional.
3.
Karyawan bertanggung jawab atas perkerjaan tertentu yang berulang-ulang.
b.
Manajemen Klasik
Manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola organisasi
yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi
dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip yang ada mendasari dan teori umum
manajemen dapat diterapkan. Menurut Fayol (Robbins and Coulter, 1999) manajemen
adalah sebuah kegiatan umum dari semua usaha manusia dalam bisnis, pemerintahan,
dan rumah tangga. Ia mengungkapkan ada 14 prinsip manajemen yang merupakan
kebenaran universal yang merupakan prinsip umum manajemen, yaitu :
1. Pembagian
Kerja
2. Otoritas
3. Tata Tertib
4. Kesatuan
Komando
5. Kesatuan
Arah
6. Subrodinasi
kepentingan-kepentingan individu terhadap kepentingan umum
7. Balas jasa
8. Sentralisasi
9. Hierarki
10. Tatanan
11. Kesamaan
12. Kemantapan
para karyawan dalam pekerjaan
13. Inisiatif
14. Semangat
c. Manajemen Hubungan
Manusiawi
Teori
hubungan manusia adalah teori yang menggambarkan cara-cara bagaimana manajer
berhubungan dengan bawahannya. Aliran ini muncul karena manajer mendapati bahwa
pendekatan klasik tidak dapat dicapai dengan keserasian sempurna. Masih
terdapat kesulitan dimana bawahan tidak selalu mengikuti pola tingkah laku
rasional dan dapat diduga. Perlu ada upaya untuk mengingatkan hubungan
antarmanusia agar organisasi lebih efektif. Aliran ini untuk memperkuat aliran
klasik, yaitu dengan menambahkan wawasan sosial dan psikologi.
d. Manajemen Modern
Manajemen
modern adalah perluasan dari manajemen ilmiah.
Dalam manajemen
modern, konsep manajemen dibagi menjadi :
1.
Manajemen berdasarkan hasil
2.
Manajemen berdasarkan tanggungjawab social
3.
Manajemen berdasarkan sasaran
4.
Manajemen berdasarkan pengcualian
5.
Manajemen terapan
Teori Manajemen Perubahan
1. Teori
Perubahan Korporat
Teori
ini digagas oleh Kurt Lewin (1951) yang dikenal sebagai bapak manajemen
perubahan, karena ia dianggap sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang
secara khusus melakukan studi tentang perubahan secara ilmiah. Konsepnya
dikenal dengan model force-field yang diklasifikasi sebagai model power-based
karena menekankan kekuatan-kekuatan penekanan.
Menurutnya,
perunbahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap organisasi,
individu, atau kelompok. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving
force) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah.
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan :
a.
Unfreezing(Pencairan), merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau
adanya kebutuhan untuk berubah.
b.
Changing(perubahan/perpindahan), merupakan langkah tindakan untuk perubahan
c.
Refreezing(pembekuan kembali), membawa kembali organisasi kepada keseimbangan
yang baru
2. Teori
Motivasi,
Teori
ini dipelopori Berckhard dan Harris (1987) yang merumuskan teori-teori motivasi
untuk berubah. Mereka menyimpulkan perubahan akan terjadi kalau ada sejumlah
syarat, yaitu:
a.
Manfaat-biaya. Manfaat yang diperoleh lebih besar dari pada biaya perubahan.
b.
Ketidakpuasan. Adanya ketidak puasan yang menonjol terhadap keadaan sekarang.
c.
Persepsi Hari Esok. Manusia dalam suatu organisasi melihat hari esok yang
dipersepsikan lebih baik.
d.
Cara yang praktis. Ada cara praktis yang dapat ditempuh untuk keluar dari
situasi sekarang.Jika dirumuskan secara matematika sederhana menjadi persamaan
sebagai berikut :
A B C > D
Keterangan
: A=Ketidakpuasan; B=Persepsi Hari Esok; C=Ada cara yang praktis; D=Biaya
untuk melakukan perubahan.
3. Teori
Proses Perubahan Manajerial
Teori ini ditemukan Beer et al. (1990.Menurut teori ini, untuk
menghasilkan perubahan secara manajerial perlu dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
Memobilisasi
energi para stakeholders untuk mendukung perubahan, dengan melibatkan mereka
dalam menganalisis dan mendiagnosis masalah-masalah yang menghambat daya saing
organisasi.
Mengembangkan
visi serta strategi untuk mengelola dan menghasilkan daya saing yang positif
Mengupayakan
konsensus terhadap visi baru sehingga visi tersebut diterima sebagai kebenaran
dan dikerjakan tanpa pertentangan.
Memperluas
revitalisasi pada seluruh departemen dalam organisasi.
Mengkonsolidasi
perubahan melalui kebijakan-kebijakan strategi yang diformulasikan, struktur,
sistem, dan sebaginya.
5
Kegiatan Kontribusi dari Manajemen Perubahan yang Efektif
1.
Motivasi perubahan ; Anggota organisasi
2.
Menciptakan visi perubahan ;Manajer,direktur/CEO
3.
Membangun dukungan politik
4.
Mengelola transisi perubahan
5.
Mempertahankan momentum perubahan
Pelaku
Perubahan
1.
Legitimacy of change :Para perilaku perubahan dengan kekuasaan yang
resmi.Misalnya,Presiden
2.
Instigators of change :Pendorong perubahan
3.
Facilitators of change :Fasilitator perubahan
Karakteristik
dan Ciri Perilaku Perubahan
1.
Memiliki pemikiran yang inovatif
2.
Selalu mencari hal-hal yang baru&menantang
3.
Perasaan ingin selalu melihat organisasinya berkembang
4.
Pandai berorganisasi.
Pentingnya Manusia dalam Organisasi
Keberadaan
suatu organisasi didalamnya terdapat manusia yang melakukan peranan
berbeda-beda, demikian pula karakteristik berbeda-beda pula antara satu dengan
yang lainnya. Tidak ada manusia yang mempunyai persamaan dan perbedaan mutlak
satu sama lain, tetapi manusia dalam organisasi seringkali diperlakukan sama.
Misalnya menetapkan prosedur, jam kerja, peraturan, uraian tugas dan semacamnya
semuanya diciptakan dengan berasumsi bahwa manusia dalam organisasi itu adalah
sama. Manusia sebagai anggota organisasi memiliki peranan sangat penting karena
kemajuan atau kemunduran suatu organisasi sangat ditentukan oleh kualitas,
kuantitas dan moralitas manusia dalam organisasi.Dalam organisasi manusia bisa
mendapatkan banyak manfaat seperti mengembangkan kemampuan yang
dimiliki,bersosialisasi dengan orang lain dan yang terpentingkan memberikan
pengalaman dalam hidup.
Perubahan Lingkungan Organisasi
Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat berwujud perkembangan
teknologi, perubahan kondisi ekonomi dan politik, perubahan kualitas dan sikap
anggota, semakin pentingnya tanggung jawab sosial organisasi, dsb. Pengelolaan
perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup
organisasi tetapi juga sebagai tantangan pengembangan. Faktor-faktor yang
menimbulkan atau menyebabkan perubahan, berasal baik dari luar maupun dalam
organisasi. Berbagai faktor dalam lingkungan eksternal yang menentukan
kemampuan organisasi untuk menarik sumber daya : SDM dan bahan baku yang
dibutuhkan atau untuk memproduksi dan memasarkan barang-barang atau
jasa-jasanya, menjadi salah satu kelompok kekuatan penyebab perubahan. Berbagai
faktor dalam lingkungan internal yang memengaruhi organisasi melaksanakan
kegiatan-kegiatannya, juga merupakan kelompok yang menyebabkan timbulnya
perubahan dalam organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar