Pages

Minggu, 07 Desember 2014

Manajemen Perubahan





Definisi Manajemen Perubahan

  Menurut Prof. Dr. J. Winardi,
manajemen perubahan adalah upaya yang ditempuh manajer untuk memanajemen perubahan secara efektif, dimana diperlukan pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan, kelompok, konflik, dan komunikasi.
  Menurut Wibowo
Dalam bukunya Manajemen Perubahan, Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut.

Dalam beberapa ahli diatas mengenai definisi manajemen perubahan saya dapat mengambil kesimpulan bahwa manajemen perubahan adalah proses dimana situasi yang dapat mempengaruhi baik individu,kelompok,ataupun organisasi yang dapat menuju perubahan ke arah yang positif atau negatif.


Mazhab Perubahan
Mahzab perubahan adalah jalan atau cara peralihan dari waktu ke waktu.Dikatakan mahzab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya, sedangkan perubahan adalah hal (keadaan) berubah.
Ada tiga mazhab pemikiran sebagai pembentuk fondasi untuk bersandarnya teori-teori managemen .
1.    Mazhab Perspektif Individual
Pedukung mazhab ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
Ø  Psikolog Behavioris
Memandang perilaku sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya.
Ø  Gestalt-Field
Bahwa perilaku seseorang merupakan pengaruh dari lingkungan dan penalaran dalam pembelajaran yang merupakan suatu proses perolehan atau perubahan wawasan, pandangan, ekspektasi atau pola pemikiran.
2.    Mazhab Dinamika Kelompok
Mazhab ini menekankan pada pencapaian perubahan organisasi melalui tim atau kelompok kerja, ketimbang pada individu. Jadi,yang dimaksud disini ialah individu bukan tidak mempengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam organisasi sama sekali, namun faktor terbesar terjadinya perubahan yaitu dari kelompok kerja.
3.    Mazhab Sistem Terbuka
Perubahan salah satu sistemnya berdampak pada bagian lain dalam sistem, akhirnya pada kinerja keseluruhan. Jadi,perubahan dan sistem dalam organisasi saling berkaitan satu sama lain.
Organisasi dipandang sebagai sistem “terbuka” dijelaskan dalam dua sudut pandang yaitu :
1.      Organisasi  berorientasi dengan lingkungan eksternalnya
2.      Organisasi secara internal saling berkaitan satu sama lain
          
Mahzab dari manajemen perubahan adalah sebagai berikut :

a.    Manajemen Tradisional
Manajemen tradisional adalah manajemen yang pada mulanya berkembang secara alamiah yang berorientasi fisik. Siapa yang berkuasa dialah yang menjadi pemimpin atau manajer. Manajemen ini berperinsip pada garis keturunan.

Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
1.   Tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja
2.     Manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak  selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional.
3.     Karyawan bertanggung jawab atas perkerjaan tertentu yang berulang-ulang.

b.               Manajemen Klasik
                           Manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip yang ada mendasari dan teori umum manajemen dapat diterapkan. Menurut Fayol (Robbins and Coulter, 1999) manajemen adalah sebuah kegiatan umum dari semua usaha manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan rumah tangga. Ia mengungkapkan ada 14 prinsip manajemen yang merupakan kebenaran universal yang merupakan prinsip umum manajemen, yaitu :
1. Pembagian Kerja
2. Otoritas
3. Tata Tertib
4. Kesatuan Komando
5. Kesatuan Arah
6. Subrodinasi kepentingan-kepentingan individu terhadap kepentingan umum
7. Balas jasa
8. Sentralisasi
9. Hierarki
10. Tatanan
11. Kesamaan
12. Kemantapan para karyawan dalam pekerjaan
13. Inisiatif
14. Semangat

c.   Manajemen Hubungan Manusiawi
Teori hubungan manusia adalah teori yang menggambarkan cara-cara bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya. Aliran ini muncul karena manajer mendapati bahwa pendekatan klasik tidak dapat dicapai dengan keserasian sempurna. Masih terdapat kesulitan dimana bawahan tidak selalu mengikuti pola tingkah laku rasional dan dapat diduga. Perlu ada upaya untuk mengingatkan hubungan antarmanusia agar organisasi lebih efektif. Aliran ini untuk memperkuat aliran klasik, yaitu dengan menambahkan wawasan sosial dan psikologi.

d.  Manajemen Modern
Manajemen modern adalah perluasan dari manajemen ilmiah.
Dalam manajemen modern, konsep manajemen dibagi menjadi :
1.    Manajemen berdasarkan hasil
2.    Manajemen berdasarkan tanggungjawab social
3.    Manajemen berdasarkan sasaran
4.    Manajemen berdasarkan pengcualian
5.    Manajemen terapan

Teori Manajemen Perubahan

1.     Teori Perubahan Korporat
Teori ini digagas oleh Kurt Lewin (1951) yang dikenal sebagai bapak manajemen perubahan, karena ia dianggap sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang secara khusus melakukan studi tentang perubahan secara ilmiah. Konsepnya dikenal dengan model force-field yang diklasifikasi sebagai model power-based karena menekankan kekuatan-kekuatan penekanan.
Menurutnya, perunbahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap organisasi, individu, atau kelompok. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving force) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan :
a. Unfreezing(Pencairan), merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya kebutuhan untuk berubah.
b. Changing(perubahan/perpindahan), merupakan langkah tindakan untuk perubahan
c. Refreezing(pembekuan kembali), membawa kembali organisasi kepada keseimbangan yang baru

2.    Teori Motivasi,
Teori ini dipelopori Berckhard dan Harris (1987) yang merumuskan teori-teori motivasi untuk berubah. Mereka menyimpulkan perubahan akan terjadi kalau ada sejumlah syarat, yaitu:
a. Manfaat-biaya. Manfaat yang diperoleh lebih besar dari pada biaya perubahan.
b. Ketidakpuasan. Adanya ketidak puasan yang menonjol terhadap keadaan sekarang.
c. Persepsi Hari Esok. Manusia dalam suatu organisasi melihat hari esok yang dipersepsikan lebih baik.
d. Cara yang praktis. Ada cara praktis yang dapat ditempuh untuk keluar dari situasi sekarang.Jika dirumuskan secara matematika sederhana menjadi persamaan sebagai berikut :
A B C > D
Keterangan :  A=Ketidakpuasan; B=Persepsi Hari Esok; C=Ada cara yang praktis; D=Biaya untuk melakukan perubahan.

3.     Teori Proses Perubahan Manajerial
        Teori ini ditemukan  Beer et al. (1990.Menurut teori ini, untuk menghasilkan perubahan secara manajerial perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Memobilisasi energi para stakeholders untuk mendukung perubahan, dengan melibatkan mereka dalam menganalisis dan mendiagnosis masalah-masalah yang menghambat daya saing organisasi.
 Mengembangkan visi serta strategi untuk mengelola dan menghasilkan daya saing yang positif
Mengupayakan konsensus terhadap visi baru sehingga visi tersebut diterima sebagai kebenaran dan dikerjakan tanpa pertentangan.
 Memperluas revitalisasi pada seluruh departemen dalam organisasi.
 Mengkonsolidasi perubahan melalui kebijakan-kebijakan strategi yang diformulasikan, struktur, sistem, dan sebaginya.
5 Kegiatan Kontribusi dari Manajemen Perubahan yang Efektif
1.    Motivasi perubahan ; Anggota organisasi
2.    Menciptakan visi perubahan ;Manajer,direktur/CEO
3.    Membangun dukungan politik
4.    Mengelola transisi perubahan
5.    Mempertahankan momentum perubahan
Pelaku Perubahan
1.  Legitimacy of change  :Para perilaku perubahan dengan kekuasaan yang resmi.Misalnya,Presiden
2.  Instigators of change  :Pendorong perubahan
3.  Facilitators of change :Fasilitator perubahan
Karakteristik dan Ciri Perilaku Perubahan
1.    Memiliki pemikiran yang inovatif
2.    Selalu mencari hal-hal yang baru&menantang
3.    Perasaan ingin selalu melihat organisasinya berkembang
4.    Pandai berorganisasi.

Pentingnya Manusia dalam Organisasi
Keberadaan suatu organisasi  didalamnya terdapat manusia yang melakukan peranan berbeda-beda, demikian pula karakteristik berbeda-beda pula antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada manusia yang mempunyai persamaan dan perbedaan mutlak satu sama lain, tetapi manusia dalam organisasi seringkali diperlakukan sama. Misalnya menetapkan prosedur, jam kerja, peraturan, uraian tugas dan semacamnya semuanya diciptakan dengan berasumsi bahwa manusia dalam organisasi itu adalah sama. Manusia sebagai anggota organisasi memiliki peranan sangat penting karena kemajuan atau kemunduran suatu organisasi sangat ditentukan oleh kualitas, kuantitas dan moralitas manusia dalam organisasi.Dalam organisasi manusia bisa mendapatkan banyak manfaat seperti mengembangkan kemampuan yang dimiliki,bersosialisasi dengan orang lain dan yang terpentingkan memberikan pengalaman dalam hidup.

Perubahan Lingkungan Organisasi
            Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat berwujud perkembangan teknologi, perubahan kondisi ekonomi dan politik, perubahan kualitas dan sikap anggota, semakin pentingnya tanggung jawab sosial organisasi, dsb. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup organisasi tetapi juga sebagai tantangan pengembangan. Faktor-faktor yang menimbulkan atau menyebabkan perubahan, berasal baik dari luar maupun dalam organisasi. Berbagai faktor dalam lingkungan eksternal yang menentukan kemampuan organisasi untuk menarik sumber daya : SDM dan bahan baku yang dibutuhkan atau untuk memproduksi dan memasarkan barang-barang atau jasa-jasanya, menjadi salah satu kelompok kekuatan penyebab perubahan. Berbagai faktor dalam lingkungan internal yang memengaruhi organisasi melaksanakan kegiatan-kegiatannya, juga merupakan kelompok yang menyebabkan timbulnya perubahan dalam organisasi.




0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

apa yang anda baca adalah tugas -_-
 

Blog Template by BloggerCandy.com